Laman

c

Selasa, 10 November 2015

"Bagaimana kabar mu pagi ini?"

Al Muzani (Abu Ibrahim Ismail ibn Yahya) bercerita, bahwa suatu hari ia menemui syafi'i ketika beliau sakit sebelom wafatnya. Ia berkata,
"Bagaimana kabar mu pagi ini?"
Imam Syafi'i menjawab:
"Aku akan beristirahat dari dunia, aku akan berpisah dari para sahabat. Aku akan minum dari gelas maut, dan kepada allah aku akan menghadap. Oohhh, bahkan aku tak tahu apakah ruhku nanti akan menuju syurga atau neraka. Maka takziahilah ia (ruh-ku) nanti.
Kemudian beliau menangis lalu bersenandung:
Jika hatiku mengeras melebam
Dan jalan-jalan tampak muram
Ku-jadikan harapanku atas ampunan
Sebagai tangga menuju keselamatan
Sungguh teramatlah besar dosaku
Dan saat kudekatkan pada ampunan
Oh.., tuhan, lebih besar lah ampunan mu. Engkau selalu masih akan mengampuni dosa
Engkau pemurah, pengpun dan pemulia
Demi engkau, janganlah sampai hamba menyembah iblis si tukang perdaya
Betapa tidak demikian, bahkan adam hamba-mu yang suci itu, ia tergelincirkan
Milik allah-lah nafas kearifan & jalan kemuliaan
Tempat menghadap seorang kekasih meminta keadilan dengan pelupuk yang mengalir darah oleh tangisan
Yang bangun sendirian disaat gelap malam memanjang disebabkan oleh rasa takut yang dahsyat dan kesedihan
Ia teramat fasih dalam dzikir menyebut tuhannya, padahal dihadapan sesama mahluk, ia gagap bicara.
Ia mengingat hari-hari yang lewat dari masa mudanya, yang dilalui dalam kebodohan dan bergelimang dosa
Maka, ia pun berteman duka sepanjang siang
Bersaudara pengakuan dan munajat saat malam datang
Ia berkata: kasihku, engkaulah harapan dan tujuanku
Cukuplah dirimu, bagiku, tempat meminta dan menuju
Bukankah engkau yang mendidik dan memberi petunjuk diri
Dan engkau pun pemberi anugarah dan nikmat tak henti-henti
Oohh... , semoga pemilik kebaikan mengampuni ketergelinciran ku
Dan menutupi dosa-dosa ku dan seluruh keburukan masa lalu.

Ulama besar yang atas kebesaranya tak mau meninggi. Bahkan dia pun merasa banyak dosa. Se kaliber imam syafi'i

Dikutip dari kumpulan diwan imam syafi'i

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

c