Laman

c

Kamis, 20 November 2008

Teman adalah Hadiah dari Allah SWT Buat Kita

Teman adalah hadiah dari Allah SWT buat kita. Seperti hadiah, ada yang bungkusnya bagus dan ada yang bungkusnya jelek. Yang bungkusnya bagus punya wajah rupawan, atau kepribadian yang menarik. Yang bungkusnya jelek punya wajah biasa saja, atau kepribadian yang biasa saja, atau malah menjengkelkan.

Seperti hadiah, ada yang isinya bagus dan ada yang isinya jelek. Yang isinya bagus punya jiwa yang begitu indah sehingga kita terpukau ketika berbagi rasa dengannya, ketika kita tahan menghabiskan waktu berjam-jam saling bercerita dan menghibur, menangis bersama, dan tertawa bersama. Kita mencintai dia dan dia mencintai kita. Yang isinya buruk punya jiwa yang
terluka. Begitu dalam luka-lukanya sehingga jiwanya tidak mampu lagi mencintai, justru karena ia tidak merasakan cinta dalam hidupnya.

Sayangnya yang kita tangkap darinya seringkali justru sikap penolakan, dendam, kebencian, iri hati, kesombongan, amarah, dll. Kita tidak suka dengan jiwa-jiwa semacam ini dan mencoba menghindar dari mereka. Kita tidak tahu bahwa itu semua bukanlah karena mereka pada dasarnya buruk, tetapi ketidakmampuan jiwanya memberikan cinta karena justru
ia membutuhkan cinta kita, membutuhkan empati kita, kesabaran dan keberanian kita untuk
mendengarkan luka-luka terdalam yang memasung jiwanya. Bagaimana bisa kita mengharapkan seseorang yang terluka lututnya berlari bersama kita? Bagaimana bisa kita mengajak seseorang yang takut air berenang bersama?
Luka dilututnya dan ketakutan terhadap airlah yang mesti disembuhkan, bukan mencaci mereka karena mereka tidak mau berlari atau berenang bersama kita. Mereka tidak akan bilang bahwa "lutut" mereka luka atau mereka "takut air", mereka akan bilang bahwa mereka
tidak suka berlari atau mereka akan bilang berenang itu membosankan dll.

It's a defense mechanism. Itulah cara mereka mempertahankan diri.

Mereka tidak kan bilang: "Aku tidak bisa menari" ,
Mereka akan bilang: "Menari itu tidak menarik".
Mereka tidak akan bilang: “Aku membutuhkan kamu". "Tidak ada yang cocok denganku". "Aku kesepian". "Teman-temanku sudah lulus semua". "Aku butuh diterima denganku aku ini buruk, siapa yang bakal tahan denganku". Aku ingin didengarkan. "Kisah hidupku membosankan"


Mereka semua hadiah buat kita, entah bungkusnya bagus atau jelek, entah isinya bagus atau jelek. Dan jangan tertipu oleh kemasan. Hanya ketika kita bertemu jiwa-dengan-jiwa, kita tahu hadiah sesungguhnya yang sudah disiapkanNya buat kita. Berikanlah makna di dalam kehidupan kita bukan hanya untuk kita sendiri saja, melainkan juga untuk membahagiakan sesama
manusia di dalam lingkungan kita. Berikanlah waktu bagi diri kita dengan digabungkan
oleh rasa sayang! Sehingga kita dapat mengerti arti nilai dari waktu.

Yesterday is a history
Tomorrow is a mistery
Today is a gift!
That's why it's called the present!

Seorang sahabat sama dengan satu permata yang tak ternilai harganya, seorang kawan bisa membuat kita ceria, membuat kita terhibur. Mereka meminjamkan kupingnya kepada kita pada saat kita membutuhkannya. Mereka bersedia membuka hati maupun perasaannya untuk berbagi suka dan duka dengan kita pada saat kita membutuhkannya. Maka dari itu
janganlah buang waktu yang kita miliki, janganlah sia-siakan waktu yang sedemikian berharganya.
Bagikanlah sebagian dari waktu yang kita miliki untuk seorang kawan, Pasti waktu yang kita berikan tersebut akan berbalik kembali seperti juga satu lingkaran, walaupun terkadang kita tidak tahu darimana dan dari siapa datangnya......

Menggapai Cinta Robbani
Dikutip dari: Majalah Ishlah no 37/tahun III 1995

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

c