Suatu
ketika, setelah aku berwudhu untuk adzan, tiba-tiba datanglah orang
musyrik itu dengan kelompoknya. Ia berteriak,”Hai orang Habsyi!” Aku pun
menoleh lalu menjumpainya. Ia langsung memaki dan berkata kasar
kepadaku. Katanya,”Tinggal berapa hari lagi bulan ini?” Jawabku,”Sudah
hamper habis.” Ia berkata,”Bulan ini tinggal empat hari lagi. Jika kamu
tidk membayar utangm dalam empat hari ini, maka aku akan menjadikan
dirimu sebagai budakku dan kamu harus mengembalakan kambing seperti
dahulu.”Setelah berkata demikian, ia pun pergi meninggalkanku.
Sepanjang
hari aku sangat sedih memikirkan hl itu. Setelah shalat Isya, aku
mendekati Nabi saw. Kuceritakan seluruh kejadian tersebut kepada beliau.
Aku berkta,”Ya Rasulullah, sekarang engkau tidak memiliki apapun untuk
melunasi utangku. Aku juga tidak memiliki apa-apa untuk membayarnya. Si
musyrik itu pasti akan menghinaku lagi. Oleh karena itu, Jika diizinkan,
aku akan pergi dari sini sampai mendapatkan uang untuk membayar utang
itu. Jika engkau memanggilku, aku akan segera dating.”Setelah kuucapkan
hal tersebut kepada beliau saw., aku segera pulang. Kupersiapkan pedang,
perisai, sepatu, dan barang-barang lainnya untuk keberangkatan esok
harinya.
Ketika
Shubuh hampir tiba, datanglah seseorang dan berkata,”Cepatlah, Nabi
ingin menjumpaimu.” Aku segera pergi. Setibanya disana, kulihat ada
empat ekor unta penuh muatan sedang duduk. Nabi saw. Bersabda,” Ada
kabar gembira untukmu, wahai Bilal. Allah memberikan karunia-Nya untuk
membayar utangmu. Ambillah unta-unta itu beserta muatannya, barang ini
telah dikirim sebagai hadiah untukku dari pemimpin kaum Fadak atas
nazarnya.”Aku pun mengucapkan rasa syukur kepada Allah swt., lalu segera
aku bayar semua utangku. Pada saat itu, Nabi saw. Masih menunggu di
masjid. Aku kemnbali ke mesjid menjumpai Nabi saw. Aku
berkata,”Alhamdulillah, dengan berkah
engkau utangku dapat terbayar, ya Rasulullah. Dan sekarang tidak ada
lagi utang yang tersisa.”Beliau saw. Bertanya,”Apakah masih tersisa
barang-barang itu?”Sahutku,Ya” ada sedikit tersisa.”Nabi saw.
Berkata,”Sisa barang-barang itu pun harus kamu bagikan sampai habis,
sehingga aku dapat tenang. Aku tidak akan pulang sebelum barang itu
habis dibagikan.” Kemudian aku pergi untuk membagi-bagikan barang
tersebut. Setelah shalat Isya, Nabi saw. Bertanya kepadaku,”Apakah masih
ada sisa dari yang kukatakan tadi?” Jawabku,” Ada sedikit sisa, belum
dating yang memerlukannya.”Maka nabi saw. Kembali beristirahat di
masjid. Keesokan harinya, setelah shalat Isya, Nabi saw. Bertanya
lagi,”Apakah masih ada sisa barang dari yang kukatakan kemarin?”
Jawabku,” Allah telah memberkati engkau dengan ketentraman jiwa. Semua
barang-barang itu telah habis dibagikan.”Mendengar kabar
tersebut, beliau saw. Memuji dan bersyukur kepada Allah swt. Rasulullah
saw. Sangat takut jika nyawa beliau dicabut, sedangkan masih ada sisa
harta yang menjadi miliknya. Barulah pada malam itu Nabi saw. Kembali ke
rumanya menemui istri-istri beliau. (Badzlul-Majhud) .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar